Derby Jakarta Terancam Digelar di Kediri
Derby Jakarta antara tuan rumah Persija Jakarta versus Persitara Jakarta Utara, Rabu (23/12), terancam batal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) atau Stadion Lebak Bulus.
Penyebabnya, hingga kini Macan Kemayoran belum mengantongi izin pertandingan dari aparat kepolisian. Ketua Umum Persija Toni Tobias menyatakan, izin pertandingan ditahan karena lawannya adalah Persitara. ”Izin pertandingan Rabu belum keluar. Polisi tidak memberikan izin karena lawan berikutnya mereka. Entah itu di SUGBK atau Lebak Bulus sama saja. Kami tetap melobi mereka dan keputusan pastinya ditunggu Senin (21/12) besok,” ungkapnya kemarin.
Sebagai alternatif, Macan Kemayoran membidik markas Persik Kediri, Stadion Brawijaya, sebagai venue bila garansi izin tetap beku, Senin (21/12). Pilihan tersebut lantaran stadion lain yang dibidik, Stadion Singaperbangsa, Karawang, misalnya, tak bisa digunakan karena padatnya agenda. Bukan hanya perizinan, badai internal Macan Kemayoran tampaknya belum reda.
Mereka justru berebut kue panpel. Berkembang wacana setelah derby Jakarta tanggung jawab home ditangani kepada Bambang Sutjipto dkk. ”Ada apa sebenarnya dengan panpel, kok posisi saya digoyang. Kisruh internal penyebabnya Bambang. Dia diparkir karena salah, seperti menjual tiket palsu. Laporan keuangan juga tidak rinci. Apparel senilai Rp3 miliar meski berbentuk material tidak ada. Lihat saja, siapa panpel berikutnya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Harian Persija Bambang Sutjipto menegaskan, penggantian panpel akan dilakukan saat Macan Kemayoran menjamu Persela Lamongan, Minggu (27/12). Pihaknya juga siap seandainya ketua umum memerkarakan masalah internal Persija ke jalur hukum.
”Laga besok (hari ini) masih memakai personel panpel lama. Tapi, home pada Minggu (27/12) akan jadi tanggung jawab kami setelah bertemu sekjen PSSI supaya lebih terlegitimasi. Kami siap ke mana pun, biar masyarakat tahu siapa yang benar,” tandas Bambang.
Sumber : http://bolaindo.com
0 komentar:
Posting Komentar