Kecewa dengan Prestasi Timnas, Eji Nekat Masuk Lapangan
Mengaku kecewa dengan penampilan tim nasional Indonesia saat menjamu Oman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (6/1/2010), dalam kualifikasi Piala Asia 2011, Hendri Mulyadi berbuat nekat. Penonton yang juga suporter timnas Indonesia ini memanjat pagar pembatas dari Sektor 23 dan berlari mengejar bola yang sedang dimainkan oleh pemain kedua tim yang bertanding.
Kontan saja, perhatian puluhan ribu pasang mata di dalam stadion dan jutaan pemirsa televisi baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di Oman yang sedang menyaksikan pertandingan yang disiarkan secara langsung oleh RCTI itu tertuju kepada sosok pemuda lulusan SMAN 1 Bekasi, warga Kampung Serang RT 002 RW 001 Serang, Cikarang Selatan, Bekasi, itu.
Eji, begitu Hendri Mulyadi disapa, masuk ke lapangan ketika pertandingan memasuki injury time dan tersisa empat menit. Dengan sekuat tenaga ia mengejar bola yang sedang dalam permainan. Meskipun sempat dicegat oleh Boaz Salossa, Eji tetap mengejar bola yang berada di tepi lapangan dan terus memburu si kulit bundar serta men-drible-nya bak seorang pemain sepak bola profesional ke arah penjaga gawang Oman, Ali Al Habsi.
Aksi Eji sempat mendapat tepukan dari penonton. Sayang, dia gagal menceploskan bola ke gawang Al Habsi yang dengan cekatan menangkap tendangan Eji.
Seusai menendang bola, Eji langsung ditangkap oleh puluhan petugas polisi yang bertugas di tepi lapangan. Ia dibawa ke pos penjagaan dan diinterogasi petugas polisi.
"Saya minta maaf atas ulah saya ini kepada masyarakat sepak bola di Tanah Air. Saya kecewa atas prestasi timnas Indonesia yang tidak pernah menang, selalu kalah bahkan selalu seri," tuturnya penuh penyesalan di ruang interogasi yang ada di seputar Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Di tengah interogasi yang disaksikan oleh puluhan petugas polisi, Eji yang kelahiran tahun 1989 ini sempat ditanyai beberapa pertanyaan oleh beberapa petugas polisi.
"Hei Eji, mengapa tadi tidak berhasil mengegolkan bola ke gawang Oman, coba tadi kalau kamu memasukkan bola, tentu Indonesia tidak kalah, seri jadi 2-2," begitu celotehan beberapa petugas polisi yang mengganggu dirinya.
Eji sendiri saat ditanya Persda Network apakah dirinya tidak kecewa dikatakan "gila" atau kurang waras akibat tingkah lakunya itu, ia hanya menggeleng. "Biar saja masyarakat yang menilai, saya pasrah, saya hanya kecewa dengan prestasi timnas Indonesia yang selalu kalah, kalau tidak kalah bermain imbang," tuturnya.
Sementara itu, seorang petugas polisi yang mencatat alamat Eji, Aipda Slamet Raharjo, mengatakan, Eji akan dibawa ke Polsek Tanah Abang untuk di-BAP. "Saya rasa ia terkena pasal mengganggu ketertiban umum, untuk itu ia akan dibawa ke Polsek segera," jelasnya.
Sumber : http://bolaindo.com
0 komentar:
Posting Komentar